selamat datang...

terimakasih... anda telah mengunjungi blognya ANTO...

semoga kontent dari blog ini dapat bermanfaat bagi pengunjung sekalian...

Senin, 01 November 2010

hari minggu kemaren ceritanya sikakak pengen pesen kua ultah karena bentar lagi mau ultah dia, udah milih milih gambar ini itu nanya harga sesuai dengan ukurannya dan dijelaskanlah sama si mas penjaga conternya... udah deal, siap siap bayar uang tanda jadi...
eh... datang deh si mbak penjaga conter yang satu lagi, oh kalo yang ini sih minimal harganya sekian!!! (dengan mimik tak bersahabat), lah terus yang dijelasin sama si mas tadi gimana mbak??? (tanyaku dengan bengongnya...), pokoknya yang ini mah minimal harganya sekian pak karena ada ini, itu, bla bla bla... (dengan wajah yang masi ketus)...
langsung aja kubilang ga jadi mbak... sambil ngeloyor pergi...

dari pengalamanku diatas tadi boleh disimpulkan ;
sebagus apaun perusahaan, apabila pelayanan SDM nya ga bagus tetep aja akan ditinggal sama pelanggannya walopun pelanggan tersebut amat sangat butuh produk yang ditawarkan...

jadi wahai pemilik perusahaan, pemimpin perusahaan... direksi, direktur utama, komisaris.... rawatlah dn bimbinglah SDM anda kalo ga ingin perusahaan anda ditinggalkan pelanggan dan bangkrut karena SDM yang tidak profesional....

Selasa, 26 Oktober 2010

uneg uneg...

akhir akhir ini lagi ga nyaman aku...
perasaan was was selalu menggelayutiku...
sehingga motivasi sempat ilang...

bagaimanakah cara membangun motivasi yang ilang itu???
kucoba tuk belajar ikhlas...
tapi kenapa aku malah merasa ga peduli pada lingkungan??? masa bodoh??? cuek???

Ya Alloh Ya Robb...
ampunilah dosa hambamu ini...

Jumat, 22 Oktober 2010

karakteristik karyawan

Kesuksesan perusahaan tergantung dari loyalitas dan karakteritas karyawannya...
loyaliyas karyawan tergantung bagaimana pimpinan perusahaan mendalami karakteristik masing masing karyawannya sehingga bisa menjadi pribadi yang baik, loyal, dan tidak diragukan lagi integritasnya...

Berikut ini  contoh contoh karakter karyawan :

Karakteristik pertama
Jika anda bekerja maka perusahaan merasa diuntungkan dan bila anda tidak ada perusahaan merasa kehilangan, bahkan bisa merugi.
Ciri-ciri karyawan tipe ini:
* Selalu punya insiatif tindakan untuk mendukung bidang pekerjaannya bahkan berpikir pengaruhnya terhadap divisi yang lain dalam perusahaan tyersebut.
* Selalu berpikir global dan melaksanakan sesuai dengan kewenangannya (Think Globally act locally).
* Selalu belajar dan meningkatkan kualitas diri untuk mendukung kinerja.
* Memberikan ide-ide dan pemikiran-pemikiran baru dan segar bagi kemajuan perusahaan.
Jika anda tipe karyawan seperti ini, anda akan sukses di bidang pekerjaan anda. 
Jika anda tidak cocok dengan bidang pekerjaan yang digeluti sekarang ini, segera diterima ditempat lain anda tetap akan sukses dibidang pekerjaan yang lain.

Karakteristik kedua
jika anda bekerja maka perusahaan senang dan diuntungkan; namun bila anda tidak ada maka perusahaan biasa saja dan tidak dirugikan sama sekali.
Ciri-ciri tipe ini:
* Karyawan tipe ini bekerja dengan baik dan menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan tepat waktu.
* Bersedia untuk melakukan pekerjaan yang lain apabila diperintah oleh atasannya.
Jika anda pada tipe ini, anda akan aman di perusahaan tempat anda bekerja. 
Bahkan jika ada kesempatan anda mungkin akan dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Karakteristik ketiga
Jika anda bekerja perusahaan sepertinya biasa saja dan jika anda tidak adapun perusahaan seakan biasa saja tidak untung tidak rugi
Ciri-ciri:
* Tipe ini adalah karyawan text book.
* Tipe ini juga tipe Yes Sir!
* Karyawan ini adalah karyawan entah karena kemampuannya atau karena mentality-nya tidak mau berubah menjadi lebih baik.
Jika anda pada tipe ini anda tidak akan mempunyai prestasi khusus. 
Anda juga akan sulit sekali mendapat promosi jabatan kecuali diperusahaan anda memang tidak ada orang lain lagi. 
Sebaiknya anda segera menggali potensi dalam diri anda.

Karakteristik keempat
Jika anda bekerja perusahaan terkesan biasa saja, tidak terlalu diuntungkan dan tidak juga merugikan namun bila anda tidak ada maka perusahaan malah akan senang dan diuntungkan
Ciri-ciri:
* Karyawan ini sering ceroboh melakukan pekerjaannya, meskipun tidak sampai mengakibatkan kerusakan fatal
* Karyawan ini juga sering lalai dalam menjalankan tugas-tugas meski tidak seluruhnya ada aja hal-hal yang terabaikan.
* Karyawan ini juga sering ijin tidak masuk karena berbagai keperluan yang tidak ada hubungan dengan pekerjaannya.
* Karyawan ini juga sering meremehkan hal-hal kecil yang bisa mengakibatkan kemunduran kinerja dia sendiri
Jika anda tipe ini, sangat disayangkan anda sama sekali tidak punya kesempatan untuk menaikkan jenjang karier apabila anda tidak cepat merubah diri.

Karakteristik kelima
Jika anda bekerja maka perusahan sepertinya dirugikan, bilamana anda tidak ada dipastikan perusahaan akan merasa senang dan diuntungkan.
Ciri-ciri:
* Karyawan akan selalu mengeluh dalam segala hal.
* Tidak ada tanggungjawab terhadap pekerjaannya
* Selalu menganggap remeh atasannya
* Selalu bermasalah dengan rekan karyawan yang lain maupun dengan atasannya.
Jika anda tipe karyawan seperti ini, sebaiknya segera instropeksi diri. 
Sebab gerbang kesuksesan sangat menjauh dari anda. 
Saat ini perusahaan tempat anda bekerja sedang bersiap-siap untuk memecat anda.

berada di karakter manakah anda saat ini????

Jumat, 15 Oktober 2010

mahkotai diri dengan keikhlasa.....
karena dengan ikhlas akan menuntun anda dalam mengarungi kerumitan kehidupan ini....

Minggu, 10 Oktober 2010

memberilah... 

karena kau akan menerima berlipat ganda dengan tak disangka sangka.......

Rabu, 24 Maret 2010

askep komunitas

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerja sama dengan keluarga dan individu sebagai anggota keluarga.
Tahapan dari proses keperawatan keluarga meliputi :
1. Tahap Pengkajian
Pengkajian merupakan suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.
Sumber informasi dari tahap pengkajian dapat menggunakan metode :
a. Wawancara keluarga
b. Observasi fasilitas rumah
c. Pemeriksaan fisik anggota keluarga
d. Data sekunder
Hal yang perlu dikaji dalam keluarga, adalah:
a. Data Umum
1) Nama kepala keluarga
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi kepala keluarga dan genogram
6) Tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
9) Status sosial ekonomi keluarga
10) Aktivitas rekreasi keluarga

b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit (status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga serta pengalaman terhadap pelayanan kesehatan pada tiga bulan terakhir.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.
c. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe rumah, jumlah anggota, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan, peletakan perabot rumah tangga, jenis septic tank, dengan sumber air minum yang digunakan, denah rumah serta status kepemilikan.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitas setempat, contoh: ronda
3) Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografi keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat, berapa lama keluarga tinggal di daerah tersebut, bagaimana keluarga keluar dari lingkungan rumah.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan untuk berkumpul dan sejauh mana keluarga interaksinya dengan masyarakat.
5) Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh keluarga untuk menunjang kesehatan.
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga
2) Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku di keluarga tersebut
3) Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik secara formal maupun informal.
4) Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan, contoh: kebiasaan mencuci tangan sebelum makan.
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling menghargai.
2) Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauhmana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan perilaku.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Hal-hal yang dikaji sejauhmana keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga adalah:
a) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
b) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
c) Untuk mengetahui kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
d) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
e) Untuk mengetahui sejauhmana kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah:
a) Berapa jumlah anak
b) Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
c) Metode apa yang digunakan keluarga dalam mengendalikan jumlah anggota keluarga
5) Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:
a) Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
b) Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.
f. Stressor dan koping keluarga
1) Stressor jangka pendek dan panjang
a) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang di dalam keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang lebih enam bulan
b) Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari enam bulan
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi/stressor
3) Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
4) Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
g. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga.
h. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian perawat menanyakan harapan keluarga terhadap pertumbuhan kesehatan yang ada.


2. Analisa data
Analisa data merupakan kegiatan pemilahan data dalam rangka proses klarifikasi dan validasi informasi untuk mendukung penegakan diagnosa keperawatan yang akurat.
Analisa data dapat berfungsi sebagai review data yang dapat menghubungkan antara penyebab dan masalah yang ditegakkan, dan menghubungkan data dari pengkajian yang berpengaruh kepada munculnya suatu masalah keperawatan.

3. Perumusan Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan kumpulan pernyataan, uraian dari hasil wawancara, pengamatan langsung, dan pengukuran dengan menunjukkan status kesehatan mulai dari potensial, resiko tinggi, sampai masalah aktual.
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada pengkajian.
Tipologi dari diagnosa keperawatan
a. Aktual (Terjadi defisit/gangguan kesehatan): P+E
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari gangguan kesehatan.
b. Risiko (Ancaman kesehatan): P+E
Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi gangguan

c. Potensial (Keadaan sejahtera/wellness): P dan E boleh ada atau tidak
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat ditingkatkan.

Skoring:
1) Tentukan skor untuk setiap kriteria
2) Skor dibagi angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot

3) Jumlahkan skor untuk semua kriteria
4) Skor tertinggi adalah 5 dan sama untuk seluruh bobot.
Faktor- faktor yang mempengaruhi penentuan prioritas :
1) Sifat masalah
Dalam menentukan sifat masalah bobot yang paling besar diberikan pada keadaan sakit atau yang mengancam kehidupan keluarga, yaitu keadaan sakit atau pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan usia, kemudian diberikan pada keadaan hal-hal yang mengancam kesehatan keluarga dan selanjutnya kepada situasi krisis dalam keluarga di mana terjadi situasi yang menuntut penyesuaian dalam keluarga.
2) Kemungkinan masalah dapat di ubah
Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah dapat diubah adalah:
(a) Pengetahuan teknologi dan tindakan-tindakan untuk mengatasi masalah.
(b) Sumber daya keluarga, di antaranya keuangan, tenaga, sarana dan prasarana.
(c) Sumber daya perawatan, di antaranya adalah pengetahuan, keterampilan dan waktu.
(d) Sumber daya masyarakat dapat dalam bentuk fasilitas organisasi seperti posyandu, polindes dan sebagainya.
3) Potensi masalah untuk di cegah.
Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam melihat potensi pencegahan masalah adalah :
(a) Kepelikan/kesulitan masalah hal ini berkaitan dengan beratnya penyakit atau masalah yang menunjukkan kepada prognosa dan beratnya masalah.
(b) Lamanya masalah, berhubungan dengan jangka waktu terjadinya masalah. Lamanya masalah berhubungan erat dengan beratnya masalah yang menimpa keluarga dan potensi masalah untuk di cegah
(c) Tindakan yang sudah dan sedang di jalankan, adalah tindakan untuk mencegah dan memperbaiki masalah dalam rangka meningkatkan status kesehatan keluarga.
(d) Adanya kelompok risiko tinggi dalam keluarga atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah.
4) Menonjolnya masalah.
Adalah merupakan cara keluarga melihat dan menilai masalah tentang beratnya masalah,serta mendesak masalah untuk diatasi


4. Perencanaan Tindakan Keperawatan
Perencanaan keperawatan keluarga terdiri dari penetapan tujuan yang mencakup tujuan umum dan tujuan khusus serta dilengkapi dengan kriteria dan standar. Kriteria dan standar merupakan pernyataan spesifik tentang hasil yang diharapkan dari setiap tindakan keperawatan berdasarkan tujuan khusus yang ditetapkan

5. Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan terhadap keluarga mencakup hal-hal dibawah ini:
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat
c. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit
d. Membantu keluarga untuk menemukan cara bagaimana membuat lingkungan menjadi sehat
e. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

6. Evaluasi
Evaluasi disusun dengan menggunakan SOAP secara operasional
S adalah hal-hal yang di kemukakan oleh keluarga secara subjektif setelah dilakukan intervensi keperawatan
O adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara objektif setelah dilakukan intervensi keperawatan
A adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan yang terkait dengan diagnosa
P adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respons dari keluarga pada tahapan evaluasi
Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan keperawatan, sedangkan evaluasi sumatif adalah setelah proses keperawatan berlangsung

askep komunitas

Konsep Dasar Keluarga
1.Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul serta tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, {Dep Kes RI, 1998})

Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain di dalam peranannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. ( Salvicion G Bailon Dan Aracelis Maglaya, 1998)

Dari definisi definisi tersebut diatas, penulis dapat membuat kesimpulan bahwa keluarga adalah:
a. Unit terkecil masyarakat.
b. Terdiri dari dua orang atau lebih.
c. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah.
d. Hidup dalam satu rumah tangga.
e. Dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga.

2.Tipe Keluarga
a.Keluarga inti (Nuclear family)
Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.
b.Keluarga besar (Extended family)
Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
c.Keluarga berantai (Serial family)
Adalah keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
d.Keluarga duda atau janda (Single family)
Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian
e.Keluarga komposisi (Composite family)
Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
f.Keluarga kahabitas (Cohabitation family)
Adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.



3.Tahap perkembangan keluarga
Tahap-tahap kehidupan keluarga menurut Duvall adalah sebagai berikut :
a.Tahap pembentukan keluarga
Tahap ini dimulai dari pernikahan, yang dilanjutkan dalam membentuk rumah tangga.
b.Tahap menjelang kelahiran anak
Tugas keluarga yang utama untuk mendapatkan keturunan sebagai generasi penerus, melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga yang merupakan saat-saat yang dinantikan
c.Tahap menghadapi bayi
Dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik dan memberikan kasih sayang kepada anak, karena pada tahap ini bayi kehidupannya sangat bergantung kepada kedua orang tua dan kondisinya masih sangat lemah.
d.Tahap menghadapi anak pra sekolah
Pada tahap ini anak sudah mulai mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman sebaya, tetapi sangat rawan dalam masalah kesehatan, karena tidak mengetahui mana yang kotor dan mana yang bersih. Dalam fase ini anak sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai menanamkan norma-norma kehidupan agama, sosial, budaya dan sebagainya.
e.Tahap menghadapi anak sekolah
Dalam tahap ini tugas keluarga adalah bagaimana mendidik anak, mempersiapkan anak untuk mempersiapkan masa depannya, membiasakan anak belajar secara teratur, mengontrol tugas-tugas sekolah anak dan meningkatkan pengetahuan umum anak.
f.Tahap menghadapi anak remaja
Tahap ini yang paling rawan, karena dalam tahap ini anak-anak mencari identitas diri dalam membentuk kepribadiannya, oleh karena itu suri tauladan dari kedua orang tua sangat diperlukan. Komunikasi dan saling mengerti antara kedua orang tua dan anak perlu dipelihara dan dikembangkan.
g.Tahap melepaskan anak ke masyarakat
Setelah melalui tahap remaja, anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya, maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak ke masyarakat dalam memulai kehidupan yang sesungguhnya. Dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan berumah tangga.
h.Tahap berdua kembali
Setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggallah suami istri berdua saja. Dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi dan bila tidak dapat menerima akan dapat menimbulkan depresi dan stres.
i.Tahap masa tua
Tahap ini masuk ke dalam tahap usia lanjut, dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia fana ini.(Effendi,1998)

4.Struktur Keluarga
a.Ciri-ciri struktur keluarga
1)Terorganisasi
Keluarga adalah cerminan sebuah organisasi, dimana masing-masing anggota keluarga memiliki peran dan fungsinya masing-masing sehingga tujuan keluarga dapat tercapai. Organisasi yang baik ditandai dengan adanya hubungan yang kuat antar anggota sebagai bentuk saling ketergantungan dalam mencapai tujuan.
2)Keterbatasan
Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga dalam berinteraksi setiap anggota tidak bisa semena-mena, tetapi mempunyai keterbatasan yang dilandasi oleh tanggung jawab masing-masing oleh anggota keluarga.
3)Perbedaan dan kekhususan
Adanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukan masing-masing anggota keluarga mempunyai peran dan fungsi yang berbeda dan khas seperti halnya peran ayah sebagai pencari nafkah utama, peran ibu yang merawat anak-anak.
b.Struktur keluarga
1)Dominasi jalur hubungan darah
a)Patrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ayah. Suku-suku di Indonesia rata-rata menggunakan struktur keluarga Patrilineal.
b)Matrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ibu. Suku padang salah satu suku yang menggunakan struktur keluarga matrilineal.
2)Dominasi keberadaan tempat tinggal
a)Patrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak suami.
b)Matrilokal
Keberadaan tempat tinggal satu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah dari pihak istri.
3)Dominasi pengambilan keputusan
a)Patriakal
Dominasi pengambil keputusan ada pada pihak suami.
b)Matriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri.

5.Fungsi Keluarga
a.Fungsi biologis
Fungsi biologis bukan hanya ditujukan untuk meneruskan kelangsungan keturunan, tetapi juga memelihara dan membesarkan anak dengan gizi yang seimbang, memelihara dan merawat anggota keluarga juga bagian dari fungsi biologis keluarga.
b.Fungsi psikologis
Keluarga menjalankan fungsi psikologisnya antara lain untuk memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan perhatian diantara anggota keluarga, membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga, memberikan identitas keluarga.
c.Fungsi sosialissasi
Fungsi sosialisasi tercermin untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk nilai dan norma yang diyakini anak, memberikan batasan-batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak. Meneruskan nilai-nilai budaya.
d.Fungsi ekonomi
Keluarga menjalankan fungsi ekonomisnya untuk mencari sumber-sumber penghasilan guna memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penghasilan keluraga, menabung untuk memenuhi kebutuhan yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak dan jaminan hari tua.
e.Fungsi pendidikan
Keluarga menjalankan fungsi pendidikan untuk menyekolahkan anak dalam rangka memberikan pengetahuan, keterampilan, membentuk perilaku anak, mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa, mendidik anak sesuai dengan tingkatan perkembangannya

6.Tugas keluarga di bidang kesehatan
Dalam asuhan keperawatan keluarga, diharapkan keluarga mampu untuk :
a.Mengenal masalah kesehatan yang dialami anggotanya
b.Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi anggotanya
c.Merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
d.Memodifikasi lingkungan sehingga akan terjamin kesehatan keluarga yang baik
e.Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di lingkungannya apabila ada anggotanya ada yang mengalami gangguan kesehatan